Sejarah Kamera Polaroid
Kamera polaroid pertama kali diperkenalkan pada februari 1947 di sebuah pertemuan di Amerika. Dahulu dunia fotografi tidak lepas dari kamar gelap (untuk mencetak foto), tapi dengan kemunculan polaroid ini, semuanya berubah dikarenakan kamera ini dapat mencetak langsung hasil foto yang baru saja kita ambil. Setelah setahun lebih di perkenalkan ke masyarakat luas, pada november 1948 akhirnya kamera polaroid ini dijual ke publik di Boston.
Dengan harga $89.95 untuk kameranya, sedangkan isi filmnya $1.75 (untuk isi 8 lembar). Di akhir tahun 1949 penjualan kamera polaroid beserta isi filmnya mencapai penjualan yang fantastis, yaitu melebihi $5.000.000 pada saat itu merupakan angka yang sangat amat besar. Kamera ini dinyatakan sukses penjualannya.
Pada polaroid pertama, warnanya adalah sepia dengan ukuran dengan ukuran 3 ¼ x 3 ¼ inci (8x10,5 cm). Dimulai pada tahun 1950 lahirlah film yang dapat menghasilkan foto hitam, dan kemudian foto hitam putih. Pada tahun tersebut, sudah lebih dari 4000 toko yang menjual kamera polaroid tersebut. Di tahun 1951 masyarakat diperkenalkan dengan kamera ID polaroid yang pertama, dan juga panggung kamera bagi kamera-kamera profesional. Setelah itu, pada tahun 1952, lahirlah kamera polaroid model 110 yang dilengkapi dengan diafragma.
Seiring berkembanganya dunia fotografi di bumi ini yang lama kelamaan sudah mulai memperhitungkan kehadiran dari sistem kamera polaroid ini, di tahun 1959 didirikanlah cabang polaroid GmbH di Frankurt dan Polaroid corporation of Canada di Toronto. Setelah itu jepang (Nippon Polaroid Kabushiki Kaisha) juga menjadi salah satu tempat dibukanya cabang, yaitu pada tahun 1960. Pada saat itu polaroid sudah memiliki nama yang dikenal masyarakat luas, seperti coca-cola atau IBM.
Seiring berkembanganya dunia fotografi di bumi ini yang lama kelamaan sudah mulai memperhitungkan kehadiran dari sistem kamera polaroid ini, di tahun 1959 didirikanlah cabang polaroid GmbH di Frankurt dan Polaroid corporation of Canada di Toronto. Setelah itu jepang (Nippon Polaroid Kabushiki Kaisha) juga menjadi salah satu tempat dibukanya cabang, yaitu pada tahun 1960. Pada saat itu polaroid sudah memiliki nama yang dikenal masyarakat luas, seperti coca-cola atau IBM.
Foto dengan warna seperti gambar diatas yang kita ketahui sekarang ini, ternyata baru tercipta pada tahun 1963, tentu setelah riset dan pengembangan selama 15 tahun yang penuh kesabaran dan lika-liku permasalahan yang melelahkan. Foto yang berwarna ini dinamakan Polacolor. Disini juga kita diperkenalkan dengan film langsung jadi dan juga format baru, yaitu dengan sistem proses yang berlangsung di luar kamera. Di tahun 1963, polaroid memperkenalkan pengontrolan otommatik pada bukaan diafragma, kecepatan rana dan lampu kilat dengan teknologi elektronik baru kedalam kamera.
Edwin Land masih belum merasa puas akan apa yang telah ia capai, padahal polaroid sudah terhitung sukses. Maka dari itu pada tahun 1967, didirikanlah pabrik baru yang berguna untuk mengembangkan projek barunya. Evolusi pembaruan pada sistem fotografi langsung jadi itu akhirnya lahir juga pada tahun 1972, ialah sistem polaroid SX-70.
Kesuksesan dari SX-70 merupakan pemenuhan impian Dr. Edwin Land tahun 1943, yang pada saat itu masih hanya angan-angan. Setelah melewatkan 30 tahun, sistem yang dibuat oleh Edwin Land bukan hanya sekedar evolusi, tapi merupakan revolusi dengan sepenuhnya membebaskan pemotrer dari segala kewajiban yang mengikat karena salah satu kotak filem dimasukkan kedalam kamera, selanjutnya segalanya bekerja otomatik penuh, mulai pencahayaan, penajaman gambar sampai penyelesaiannya. Hanya dalam waktu 60 detik sejak tombol rana ditekan, foto hasil pemotretan keluar sendiri dan langsung jadi. Sistem penajaman gambarnya memanfaatkan nada berfrekuensi tinggi, Sonar Autofocus (baca: FI-60/Mei-Juni 1979),
Dalam dasawarsa tujuhpuluh tahun diciptakan pula film polaroid berkecepatan 10.000 ASA khusus untuk merekam reaksi kimia, bagan osciloskop, dan experimen gerak cepat. Di tahun 1978, lahir sistem polavision, yang merupakan sistem rekaman gambar hidup langsung jadi, dengan perangkat kamera, player sebagai projektornya dan phototape sebagai filmnya.
Di tahun 1980, pada sebuah acara bernama Tech Expo di New York, polaroid memamerkan sekitar 50 jenis produk yang dimilikinya yang meliputi produk ilmiah, teknis, medis, dan keperluan komersial lainnya, polaroid juga memperkenalkan film warna berukuran 8x10 inci untuk dipakai pada pesawat/projektor ‘overhead’, polaprinter untuk mencetak slide menjadi foto langsung jadi Polachrome ukuran 35mm berkecepatan 40 ASA. Berbarengan dengan itu juga, diperkenalkan pula slide hitam putih langsung jadi Polapan (125 ISO) dan polagraph (400 ISO), juga slide hitam putih bernada maha kontras. Kelangsungjadiannya film-film slide ini tidak sesegera seperti pada foto, melainkan harus diproses melalui sebuah prosesor kecil. Film dijual bersama bahan pengembangannya dalam suatu paket.
Di Amerika, polaroid bukan hanya populer tetapi juga merupakan industri yang masuk hitungan besar. Penjualan polaroid keseluruh dunia bagi produk-produk milik polaroid ini di tahun 1986 mencapai 1,6 milyar dolar. Nama polaroid dikalangan pemotret profesional sangat amat simpatik, karena berkat film polaroid bagi konsumsi punggung-punggung kamera profesional seperti Hasselblad, mamiya RB67/RZ67, Sinar/Toyoview sampai kamera besar yang menggunakan filem 8x10 inci, pekerjaan para profesional tersebut menjadi lancar dan lebih mudah, karena percobaan hasil pemotretan mereka langsung dapat dilihat hasilnya. Betapa canggihnya suatu pengukur cahaya dan cahaya lampu kilat, tak dapat menyamai kepraktisa konkrit visual seperti dapat diwujudkan oleh foto langsung jadi.
Komentar
Posting Komentar