PENERAPAN
KECERDASAN BUATAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Pada pembahasan kali ini adalah penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang kita ketahui masih banyak dalam bidang pertanian ini menggunakan cara manual tapi dizaman yang canggih seperti ini dalam bidang pertanain sudah memanfaatkan teknologi sistem cerdas loh..... Yuk kita simah pembahasan lebih lengkapnya.
Teknologi
Pertanian adalah penerapan dari ilmu-ilmu terapan dan teknik pada
kegiatan pertanian. Industri berbasis pertanian (agroindustri) dapat
meningkatkan nilai tambah produk pertanian.Teknologi Pertanian didefinisikan
sebagai disiplin ilmu terapan yang menitikberatkan pada perencanaan,
perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi manusia,
bahan, informasi peralatan dan energi) pada kegiatan agroindustri untuk
mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal. Disiplin ini
menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi,
prinsip-prinsip dan metodologi dalam menganalisis dan merancang agar mampu
memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu
agroindustry. Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik
industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian.
Kemampuan
petani dalam penerapan dan penguasaan teknologi pertanian harus ditumbuhkan
melalui kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan. Sedangkan untuk
memperlancar keanekaragaman produksi serta meningkatkan nilai tambah dan daya
saing komoditi pertanian perlu dipacu melalui usaha agroindustri dan
agrobisnis. Untuk mewujudkan arah pembangunan sektor pertanian tersebut,
komponen teknologi pertanian muncul sebagai tulang punggung. Bagaimanapun hanya
melalui penggunaan teknologi yang maju sektor pertanian bisa menjadi efisien
dan tangguh.
Dengan
demikian untuk makin tumbuh dan berkembangnya sektor pertanian, maka
pengembangan dan aplikasi teknologi pertanian sangat diperlukan, dengan kata
lain perlu dimasyarakatkan. Untuk mengantisipasi perkembangan keadaan,
masyarakat tani harus melek teknologi, paling tidak mampu mengadopsi teknologi
tepat guna dan diterapkan dalam usaha taninya. Dalam sektor pertanian
senantiasa terjadi perubahan teknologi (technology change) dan muncul inovasi (innovation).
Dalam beberapa dekade terakhir hal itu terlihat jelas pada sub sektor tanaman
pangan. Khususnya padi. Berkat perkembangan teknologi, Indonesia yang semula
berstatus sebagai negara pengimpor beras terbesar di dunia, sempat berubah
menjadi negara berswasembada beras, bahkan pernah mengekspor.
Pada bidang pertanian
saat ini sudah memanfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan. Adapun peran AI dalam
bidang Pertanian seperti berikut ini :
1. Aplikasi
Deteksi Cuaca, Aplikasi Deteksi Kecocokan Lahan
Aplikasi Deteksi Cuaca pada Smartphone
Aplikasi Deteksi Kecocokan Lahan pada Smartphone
Cara Penggunaan Aplikasi Deteksi Kecocokan Lahan
Dalam
bidang ini AI dapat digunakan untuk menganalisi keadaan iklim, mensimulasikan keadaan
iklim tersebut dan menganalisi dampak dari perubahan iklim tersebut baik jangka
pendek maupun jangka Panjang. Hal ini tentu dapat dimanfaatkan oleh manusia
untuk mengambil suatu tindakan yang tepat untuk mengatasi perubahan iklim yang
terjadi.
Kelebihan
aplikasi ini menurut saya sebagai mahasiswa adalah dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas dari hasil pertanian diseluruh dunia, dan juga dapat meningkatkan
nilai jual hasil pertanian, mempermudah para petani dalam mengelolah lahan
pertanian.
Kekurangan
aplikasi ini, menurut saya sebagai mahasiswa adalah banyak petani-petani
di Indonesia masih tidak bisa menggunakan teknologi tersebut, terbatasnya
factor ekonomi, terbatasnya Sumber Daya Manusianya yang paham komputer,
pemikiran yang masih tradisional, pemikiran yang tidak ingin maju, terbatasnya
sarana dll.
2.
Drone DJI ( Dà-Jiāng Innovation )
Drone …kata yang sudah sangat familiar ini
juga ada dikarenakan makin maraknya pangsa pasar drone di Indonesia dan dunia.
Drone yang di produksi oleh market leader pembuat drone yaitu DJI.
Drone bukan
lagi sekedar mainan atau barang hobi. Banyak videografer yang telah membuktikan
pengaplikasian drone di bidang profesional. Kini DJI semakin
memperkuat bukti tersebut dengan merambah ke bidang pertanian lewat DJI Agras
MG-1S. Drone ini mengintegrasikan sejumlah teknologi DJI mutakhir, termasuk
yang baruPengendali Penerbangan A3, dan Sistem Penginderaan Radar yang
memberikan keandalan tambahan selamapenerbangan. Sistem penyemprotan dan
sensor aliran memastikan operasi yang akurat. Saat digunakan denganSistem
Perencanaan Operasi Cerdas MG dan Platform Pengelolaan Pertanian DJI,pengguna
dapat merencanakan operasi, mengelola penerbangan secara real-time, dan
memonitor operasi pesawat secara ketatstatus. MG-1S adalah pesawat berkinerja
tinggi yang mampu menawarkan solusi komprehensifuntuk perawatan pertanian.
DJI pun lantas mengembangkan ide tersebut
dengan seri terbaru drone DJI Agras MG-1S yang mengusung teknologi lebih
canggih lagi. Perubahan yang dibawa oleh seri drone terbaru ini pun lebih
fungsional dari pada sebelumnya. Menjadikan Agras MG-1S salah satu solusi untuk
masalah pengairan yang dialami oleh petani. Bahkan di Indonesia saja, Agras
MG-1S sudah banyak digunakan untuk pengairan di daerah perkebunan nanas dan
sawit.
MG-1S sangat berbeda dari drone biasa.
Ia juga tak bisa disebut quadcopter karena mengusung 8 rotor. Dirinya
pun tak dilengkapi kamera, melainkan alat penyemprot pupuk cair, lengkap dengan
tangki berkapasitas 10 liter.
Menurut klaim DJI, kinerja drone anti-air
dan anti-korosi ini sangatlah efisien – lebih dari 40 kali lipat lebih efisien
ketimbang menyemprot secara manual. Setiap jamnya, MG-1S sanggup menjangkau
lahan seluas 4 hektar. Perusahaan pertanian besar pun mulai melirik
untuk menggunakan Agras MG-1S sebagai solusi pengairan sawah serta ladang untuk
skala sedang hingga besar. Menggantikan sistem pengairan manual yang masih
banyak digunakan saat ini.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN DJI ( Dà-Jiāng Innovation )
Visi
Menghasilkan
produk inovatif DJI dengan aman dan bertanggung jawab, dan fasilitas manufaktur
berteknologi tinggi yang mengkhususkan diri dalam kendaraan udara tak berawak.
Misi
1. Pengembangan
produk, sistem dan infrastruktur yang terus menerus dalam rangka menjawab
kebutuhan pelanggan hari ini dan di masa yang akan datang.
2. Berorientasi
pada pelayanan prima melalui tata kelola perusahaan yang baik, standarisasi
kompetensi dan implementasi pedoman perilaku oleh seluruh insan DJI.
3. Memaksimalkan
pemberdayaan potensi lokal yang ada di daerah, dengan tetap mengedepankan
implementasi yang bersifat online dan real time secara nasional.
TEKNOLOGI
YANG DIGUNAKAN DJI ( Dà-Jiāng Innovation )
Drone
DJI Agras MG-1S mengusung beberapa fitur unggulan yang sangat berguna untuk
sistem pengairan secara luas. DJI membekali seri drone ini dengan sederet
teknologi canggih. Mulai dari adanya A3 Flight Controller terbaru serta Radar
Sensing System yang memastikan drone bisa terbang dengan lebih baik dan lancar
dari pada seri sebelumnya.
Terdapat
2 kompas untuk A3 Flight Controller. Jadi bila misalnya terdapat masalah pada
satu kompas di drone DJI ini, secara otomatis sistem akan menggunakan kompas
kedua.
Selain
itu juga, sistem penyiraman untuk drone ini pun sudah mengalami perbaikan
dengan Flow Sensor yang lebih baik. Memastikan untuk pengoperasian yang lebih
akurat. Drone DJI Agras MG-1S memiliki 3 sensor microwave yang ditempatkan pada
bagian slope depan serta belakang, serta satu lagi sensor di dekat tanki.
Ketiga sensor ini bekerja secara simultan untuk memastikan penyiraman mengikuti
alur dari terasering. Penyiraman (atau pemupukan bila yang dimasukan ke dalam
tanki merupakan pupuk cair) akan lebih tepat sasaran pada tanaman.
Sensor
terbaru untuk pengairan ini pun lebih mudah dikendalikan dengan monitor. Sekali
lagi, memastikan masalah yang terdapat pada seri sebelumnya tak terjadi lagi.
Untuk
Agras MG-1S, DJI membekali dengan 2 pompa berbeda untuk nozzle di bagian depan
dan belakang. Ini memberikan 3 fungsi penyiraman berbeda yang bisa diatur
sesuai dengan kebutuhan. 2 pompa tersebut dapat bekerja dengan mode forward
spraying, backward spraying dan full spraying. Ketiga mode tersebut juga bisa
diatur dengan mudah atau pun otomatis tergantung dari ketinggian hingga sensor
yang ditangkap oleh Agras MG-1S ini.
Seri
drone DJI Agras MG-1S ini pun disinkronisasi dengan program terbaru MG
Intelligent Operation Planning System dan DJI Agriculture Management Platform.
Kedua program ini membuat pilot atau operator dapat merencanakan rute, metode,
hingga besarnya level penyiraman dari Efficient Mode dan Intensive Spraying
Mode. Selain itu juga mampu mengatur bila ada area yang ingin dihindari dari
operasi drone DJI tersebut.
DJI Agriculture Management Platform membantu
operator untuk mengatur penerbangan dan kerja drone secara real time serta
melihat status kerja. Serta tentunya untuk memastikan drone tetap berada dalam
lajur yang sudah direncanakan sebelumnya.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar